Powered By Blogger

Selasa, 30 November 2010

sejarah TNI



Sejarah Kopassus
Pengalaman menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1950, tampaknya tidak bisa dilepaskan dari sejarah pasukan elit TNI Angkatan Darat. Terutama Komando Operasi Teritorium-VI Letkol Slamet Riyadi. Ia merasakan dalam menumpas gerakan pemberontakan ternyata selain semangat tinggi dan perlengkapan lebih baik, juga diperlukan kemampuan taktik da pengalaman tempur yang baik dengan sejumlah penembak tepat yang mampu bergerak secara perorangan sebagai inti pasukan RMS. Maka, ia pun terilhami untuk membentuk satu pasukan yang bergerak cepat dan berkemampuan tinggi.
Melalui instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No 55/Istr/PDS/52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal �Korps Baret Merah�. Tanggal itu kemudian diperingati sebagai hari lahir Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Untuk mengisi organisasi dan kemampuan, maka dilaksanaka pedidika komando angkatan pertama dengan 400 siswa berasal dari Batalyon 304 Pasopati, Batalyon 3 Mei, dan pasukan lain dari Sekolah Kader (SK). Siswa komando angkatan pertama yang berhasil lulus kemudia bergabung dalam Kompi A yang langsung dioperasikan di Jawa Barat, wilayah tanggung jawab Teritorium III.
Karena ingin mendapatkan pembinaan lebih baik, pada tahun 1953, Kesko Teritorium III dialihkan kedalam TNI AD dan namanya diubah menjadi Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD). Pada tanggal 25 Juli 1955, KKAD diubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat(RPKAD).
Tanggal 28 Oktober 1959, terjadi pemisahan unsurvtempur dan pendidikan. Unsur tempur langsung dibawah kendali KSAD dengan markas di Cijantung, Jakarta. Sementara unsure pendidikan (SPKAD) berada dibawah Kodiklat dan tetap di Batujajar, Bandung.
Semasa Kolonel Sarwo Edhi Wibowo menjadi komandan (1964-1967), sesuai kondisi dan situasi saat itu, tanggal 12 Pebruari 1966, RPKAD diganti menjadi Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus TNI AD), dan tanggal 17 Pebruari 1971 berubah nama lagi menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Saat Komandan dijabat oleh Brigjen Sintong Panjaitan (1985-1987) tanggal 21 Mei 1985 Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus TNI Adatau Kopassus. Seiring dengan itu, tanggal 27 Desember 1986, satua operasional dan pendidikan berikut lambing kesatuan disatukan kembali dan dilikuidasi, hingga menjadi tiga grup. Yaitu: Grup-1/Parako, Grup-2/Parako, dan Grup-3/Pusdikpassus, serta Detasemen Anti-Teror (Den-81).
Namun, ketika Mayjen TNI Prabowo Subiyanto menjadi komandan, ia mengembalikan Kopassus menjadi lima grup yang terdiri dari dua grup Parako, satu grup Pusdikpassus, satu grup Sandi Yudha dan satu grup Anti Terror. Perubahan terakhir melalui Surat Panglima TNI Nomor: B/563-08/05/06/SRU tanggal 23 Maret 2001 maka Kopassus kembali menjadi tiga grup, satu Pusdikpassus dan satu satuan penanggulangan teroris.